“Menjadi yang tetap tinggal walau perubahan zaman terus berubah.” Mungkin adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok Pak Wiyono dan usaha potong rambut miliknya. Pak Wiyono telah menekuni usaha ini sejak era millennium dimulai. Ia memilih menetap selama 21 tahun di bawah pohon beringin sebelah barat Alun – Alun Utara Yogyakarta untuk memotong rambut para pelanggannya. 

“Dulu sempat ada beberapa teman melakukan hal yang sama memotong rambut di sini bersama saya, namun seiring berjalannya waktu harus pergi satu per satu karena usia dan tren yang berubah”, jelas Pak Wiyono. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang sulit jika harus bersaing dengan perubahan zaman yang terus berubah. Ketika memangkas rambut di zaman ini lekat dengan kesan serba modern, namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang ditemukan di sini. Di usahanya ini Pak Wiyono siap mengerahkan kecakapannya dalam menggunakan gunting dan pisau cukur andalan yang dibawanya setiap hari dengan sekotak kayu.

Tidak sedikit fotografer dan jurnalis yang mengabadikan momen Pak Wiyono dalam menjalankan usahanya. Menjadi seorang tukang cukur yang berbeda tidak membuatnya kecil. Dengan alat konvensionalnya beliau tetap menjadi penyintas yang hebat hingga saat ini. Menurutnya, tujuan beliau hanya sesederhana mencari rezeki, tidak perlu ditaksir atau membebani siapapun. Senyum dan kepuasan dari pelanggannya tetap menjadi yang utama bagi beliau. 

Penulis       : Mey Maharani Pristyawibi 

Editor        : Defia Okarisma