Bukan Sekadar Memencet Tombol Shutter, Yuk Kenali Lebih Dalam Fotografi Jurnalistik!

  • 2 mins read

Bukan Sekadar Memencet Tombol Shutter, Yuk Kenali Lebih Dalam Fotografi Jurnalistik!

Foto: Istockphoto.com/Nes

Adanya foto pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditangkap oleh Alex Mendur dengan kamera Leicanya menjadi salah satu sejarah fotografi jurnalistik lahir di Indonesia. Foto jurnalistik sendiri dapat diartikan sebagai gambar yang menyampaikan sebuah pesan berkaitan dengan kehidupan manusia. Gambar tersebut akan disajikan kepada masyarakat luas yang berfungsi untuk menginformasikan, meyakinkan, dan menghibur. Dalam menciptakan foto jurnalistik, fotografer bukan hanya mementingkan estetika foto saja, tetapi harus lebih memperhatikan aspek informasinya. 

Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan terkait foto jurnalistik

  1. Foto jurnalistik bermakna

Sesuai dengan tujuan utamanya sebagai perantara dalam menceritakan sebuah peristiwa, maka dalam gambar yang akan diambil harus berkaitan dengan peristiwa yang akan diangkat. 

Contohnya adalah berita tentang kebakaran yang baru saja terjadi di suatu kota akan lebih efektif jika disertai dengan foto bangunan tersebut yang telah hangus terbakar api atau foto ketika pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran tersebut. 

Foto: Pinterest/Laura Drew

2. Foto jurnalistik tepat waktu

Dalam membuat sebuah berita, waktu menjadi hal yang sangat penting karena jika waktu disepelekan maka berita tersebut menjadi basi. Gambar yang akan dimasukkan tentunya harus yang terbaru dan mengambil momen yang masih hangat dibicarakan oleh masyarakat sehingga akan menarik pembacanya. 

Contohnya, ketika atlet bulu tangkis Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil memenangkan pertandingan bulu tangkis pada Tokyo Olympic 2020, banyak foto yang memperlihatkan detik-detik kemenangannya. Gambar tersebut membuat masyarakat yang melihat ikut merasakan momen kemenangan bersama. 

Foto: Getty Images/Lintao Zhang

3. Foto Jurnalistik bersifat objektif

Maksudnya adalah gambar yang dihasilkan harus apa adanya dan akurat dalam memperlihatkan peristiwa tersebut. Tidak perlu memaksakan situasi dalam mengambil foto jurnalistik. 

Contohnya, ketika akan mengambil gambar seseorang sedang makan, maka tidak boleh memaksa orang tersebut untuk berekspresi seolah makanan tersebut tidak enak rasanya dengan maksud ingin mendramatiskan foto. 

Foto: istockphoto.com/hadynyah

4. Foto jurnalistik menarik

Salah satu fungsi foto jurnalistik adalah menghibur audiens. Maka dari itu, fotografer harus menghasilkan foto yang dapat menarik perhatian, baik dalam segi warna, sudut, ataupun objek fotonya. 

Contohnya adalah pengambilan gambar festival budaya.

Foto: istockphoto.com/ferrantraie

Oleh karena itu, semua foto belum tentu dapat dikategorikan sebagai foto jurnalistik. Foto jurnalistik akan menjunjung tinggi tingkat kepercayaan masyarakat sehingga harus akurat, tepat waktu, menarik, dan mudah dipahami oleh audiens.

Penulis: Safira Sekar Ryandra 

Editor: Defia Okarisma

Share
Tweet
Pin

Discover More