Fotografi, Perang, dan Fotografer Perang

  • 2 mins read

Fotografi, Perang, dan Fotografer Perang

Bagi orang awam, fotografi mungkin identik dengan keindahan dan momen bahagia. Mulai dari memotret pemandangan alam, model, mengabadikan prosesi pernikahan, atau bahkan konser musik. Di sisi lainnya, fotografer perang memilih untuk memotret medan perang, konflik bersenjata, dan dampak dari konflik-konflik tersebut.

Foto: Horst Faas/ Associated Press

Ketakutan, kepedihan, dan keputusasaan adalah tema yang sering muncul dalam karya fotografer perang. Fotografi perang bertujuan untuk menunjukkan kenyataan pahit dari peperangan dan konflik, menyebarluaskan keadaan di medan perang kepada khalayak luas, dan berperan sebagai pengingat akan penderitaan yang dibawa oleh konflik bersenjata. Walaupun terkesan memberikan dan menyebarluaskan negatifitas ke dalam hidup masyarakat, justru karena inilah fotografi perang penting. Dengan ini, masyarakat dapat mulai mempertanyakan harga dari sebuah ideologi, mengapa sesama penduduk Bumi selalu saling membunuh, dan sampai kapan hal ini akan berlangsung?

Dengan kekuatan inilah fotografi perang seringkali dijadikan alat propaganda untuk mendukung kepentingan tertentu, baik itu anti-perang atau pro-perang. Selain mendorong masyarakat untuk menentang perang, foto dari medan perang dapat juga dijadikan sebagai bukti akan perlunya perlawanan bagi pihak-pihak tertentu. Di luar dari pihak mana yang benar, perang dan konflik bersenjata merupakan tindakan tidak etis yang merugikan banyak orang. Dampak negatif yang dibawa oleh perang melebihi dampak positifnya, itupun bila ada.

Dalam proses membawa kebenaran akan kondisi dalam medan perang, fotografer perang seringkali mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Idealnya, jurnalis dan fotografer dalam medan perang mendapat perlindungan khusus, namun beberapa pihak tidak mempedulikan hal ini. Selain oleh tembakan prajurit, fotografer perang juga beresiko terbunuh oleh ranjau dan ledakan lainnya. Semua risiko ini rela mereka ambil untuk menunjukkan dampak dari perang dan konflik bersenjata.

Foto: Nick Ut/ Associated Press

Dalam masa-masa yang sulit dan saat konflik seakan-akan terjadi di semua penjuru, lebih mudah bagi kita yang tidak terpengaruh secara langsung untuk memalingkan pandangan. Namun, dengan mempertaruhkan nyawa mereka, berbekal keberanian dan kamera, para fotografer perang memaksa kita semua untuk menyaksikan penderitaan yang dibawa oleh perang, sehingga suatu saat nanti seluruh masyarakat dunia dapat mengatakan tidak pada perang secara kolektif.

Penulis: Val Kyla 

Editor: Defia Okarisma 

Share
Tweet
Pin

Discover More