Are, Bure, Boke: Estetika Daido Moriyama dalam Fotografi Hitam-Putih

  • 2 mins read

Are, Bure, Boke: Estetika Daido Moriyama dalam Fotografi Hitam-Putih

Moriyama, Tokyo, 2010
Foto: Sebastian Mayer/ wikimedia.org

Fotografi tidak hanya sekadar menangkap momen, tetapi juga seni dalam menyampaikan pesan dan emosi. Salah satu tokoh penting dalam dunia fotografi yang telah memberikan kontribusi besar dalam mengubah cara kita melihat dan memahami dunia adalah Daido Moriyama, seorang fotografer Jepang yang dikenal dengan gaya dokumenter dan eksperimentalnya yang unik.

Daido Moriyama lahir pada 10 Oktober 1938 di Ikeda, Osaka, Jepang. Ia tumbuh di era pasca perang di Jepang, di mana perubahan sosial dan ekonomi terjadi dengan cepat. Kondisi ini memberikan pengaruh besar pada karyanya yang sering mencerminkan kehidupan urban yang penuh dengan gejolak dan kekacauan. Moriyama memulai kariernya sebagai asisten fotografer Eikoh Hosoe pada tahun 1960, sebelum kemudian menjadi fotografer lepas. Pada tahun 1964, ia menjadi terkenal setelah mempublikasikan serangkaian foto berjudul “Japan: A Photo Theater,” yang menunjukkan kemampuan visual luar biasa dan gaya fotografi yang khas.

Salah satu hal yang membuat Moriyama menonjol adalah gaya fotografi eksperimentalnya. Ia dikenal dengan penggunaan teknik fotografi are, bure, boke: kasar, buram, dan blur. Gaya dokumenter dan snapshot-nya menciptakan gambaran yang jujur dan otentik tentang kehidupan sehari-hari, seringkali menangkap momen-momen yang tidak sempurna, tetapi sangat menggugah perasaan. Meskipun terlihat kasar, foto-foto Moriyama tidak jarang memiliki keindahan yang misterius, mengeksplorasi hubungan antara cahaya dan bayangan dengan cara yang unik.

Moriyama juga sering menggunakan kamera kecil dan film hitam-putih, memberikan sentuhan nostalgia pada karyanya. Ia menyuguhkan sudut pandang yang tidak konvensional dan komposisi yang dinamis, menciptakan karya-karya yang memancing pemirsa untuk merenung tentang makna di balik setiap foto. Beberapa foto Moriyama menganut pengaruh fotografi Amerika, terutama karya-karya William Klein dan Andy Warhol.  Namun, ia berhasil menggabungkan inspirasi tersebut dengan elemen-elemen tradisional Jepang dan menciptakan identitas fotografi yang sangat personal.

Kini, karya-karya Moriyama telah mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. Ia memiliki sejumlah pameran solo di berbagai belahan dunia. Bahkan, ia juga menulis buku-buku bergenre fotografi yang juga diterbitkan di seluruh dunia. Pada tahun 2012, Moriyama menerima penghargaan Kebudayaan dari pemerintah Jepang, mengukuhkannya sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam dunia fotografi. Melalui karyanya, Moriyama terus membuktikan bahwa fotografi bukan hanya sekadar merekam kejadian, tetapi juga sebuah seni yang mendalam dan berdaya ungkap.

Penulis : Dara Anggarani S

Editor : Defia Okarisma

Share
Tweet
Pin

Discover More