Rumah Teletubbies, Rumah Unik Setengah Lingkaran

  • 2 mins read

Rumah Teletubbies, Rumah Unik Setengah Lingkaran

Pada umumnya bangunan rumah berbentuk persegi panjang dengan atap segitiga. Namun, pemandangan tak biasa muncul ketika berada di Desa Wisata Rumah Teletubbies. Seluruh bangunan rumah yang ada di desa ini memiliki bentuk unik, yakni setengah lingkaran seperti kubah atau dome. Sekilas bentuk rumah-rumah yang ada di desa ini mirip seperti rumah pada serial TV Teletubbies. 

Perkampungan ini pada awalnya dibangun pasca Gempa Jogja 2006. Struktur bangunan berbentuk kubah tersebut dirancang untuk tahan terhadap gempa. Warga yang menempati desa ini kebanyakan warga yang terdampak gempa Jogja 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010. 

Bangunan yang dibangun kurang lebih selama satu tahun dipimpin oleh arsitek Indonesia yang bernama Mr. Rich Crandill. Diameter setiap unitnya berbeda-beda, mulai dari 7 hingga 9 meter dengan tinggi 4,5 meter. Rumah dome ini dibangun menggunakan balon berbahan karet yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat.  

Di Desa Wisata Rumah Teletubbies terdapat 80 unit bangunan dome, 71 unit rumah warga dan 9 unit fasilitas umum (mushola, aula, pos kesehatan, serta 6 unit kamar mandi bersama). Dalam satu unit rumah yang berbentuk setengah lingkaran ini terdapat 2 lantai. Lantai dasar terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, dan 1 dapur, sedangkan di lantai 2 terdapat ruang serba guna. Di dalam rumah tersebut tidak terdapat kamar mandi, karena setiap 12 rumah mendapat 8 fasilitas kamar mandi bersama. Saat ini, perkampungan ini mulai dikembangankan menjadi desa wisata.

Membuat suatu bangunan dengan bentuk yang unik merupakan suatu gerakan yang memerlukan keberanian dan terobosan baru. Bagi mayoritas orang bangunan yang berbentuk setengah lingkaran ini mustahil untuk dibuat dan layak dihuni manusia. Namun, Mr. Rich Crandill berani membangunnya dan berhasil menjadikan desa tersebut banyak dikenal dan menjadi destinasi wisata yang menguntungkan bagi seluruh  warga desa. Walaupun desa ini menjadi destinasi wisata bagi warga lokal maupun internasional, kehidupan di dalamnya tidak berbeda dengan desa pada umumnya. Rasa hangat dan penuh kebahagiaan menyelimuti desa ini.

Safira Sekar Ryandra

Share
Tweet
Pin

Discover More