Letusan Merapi Membawa Rezeki

  • 3 mins read

Letusan Merapi Membawa Rezeki

Gunung Merapi, salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Sleman, gunung yang aktif ini pernah meletus dengan dahsyatnya. Letusan tersebut tidak hanya meninggalkan jejak kehancuran dan tragedi bagi masyarakat di sekitarnya, tetapi juga memberikan korelasi yang erat dengan wisata sejarah dan juga perkembangan pasca erupsi di wilayah sekitar.

Dikutip dari kompas.com berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun, serta letusan besar yang terakhir terjadi adalah tahun 2010 silam. Erupsi besar terjadi berkali kali, dua yang terbesar ialah erupsi pada tanggal 26 Oktober dan 5 November 2010, akibatnya 300 lebih orang meninggal dunia termasuk sang juru kunci Mbah Marijan pada saat itu yang sekarang kini makamnya dapat dikunjungi di Dusun Bendesari, Glagaharjo, Kec. Cangkringan

Dengan kebangkitan, usaha dan tekad warga sekitar lereng Merapi berusaha memulihkan keadaan ekonomi mereka dari keterpurukan, masyarakat setempat memanfaatkan sisa peninggalan menjadi objek wisata serta menghidupkan kembali wisata. Seperti halnya lava jeep tour Merapi ini yang menjadi bukti dimana warga mencoba memanfaatkan tempat di daerah mereka menjadi wisata yang seru, beragam tujuan dari penyewaan lava jeep tour ini bisa dilakukan dengan harga mulai dari 300 ribu, seperti halnya Bunker Kaliadem yang terletak di Dusun Kinahrejo, Hargobinangun ini, ditempat ini kita bisa melihat indahnya Merapi secara langsung serta terdapat pemandu wisata yang akan menjelaskan cerita dari bunker tersebut.

Cerita yang terkenal dari bunker tersebut adalah kisah dimana dua orang sedang mempertahankan hidup mereka, lari dari awan panas namun naas bunker tersebut menjadi boomerang bagi mereka, dikutip dari detik.com cerita dari dua orang relawan pada tahun 2006 yang berada pada lereng sebelum erupsi besar, di kala erupsi besar kedua orang tersebutlah yang memasuki bunker tersebut dan bertahan di dalamnya. Sayang, Bunker yang seharusnya menjadi tempat perlindungan itu malah menjadi sebuah “oven raksasa” yang memanggang keduanya. Sampai sekarang bunker tersebut sudah tidak difungsikan lagi menjadi tempat berlindung namun dimanfaatan warga sebagai tempat wisata.

Kembali turun dari arah Bunker Kaliadem, tak jauh dari itu terdapat museum mini yang menyimpan berbagai peninggalan barang dan harta benda akibat dari letusan merapi disimpan rapi serta dijadikan museum oleh masyarakat sekitar, museum tersebut bernama Museum Mini Sisa Hartaku, terletak di Jl. Petung Merapi, Petung, Kepuharjo, Kec. Cangkringan. Museum tersebut menampilkan beberapa secercah peninggalan barang akibat letusan dari merapi.

Beralih dari museum mini, terdapat museum yang besar yang juga menyimpan barang barang serta harta benda merapi serta informasi informasi tentang merapi yang lebih lengkap, museum ini terletak di Jln. Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun dengan desain arsitektur yang unik menjadi nilai tambah spot foto di area museum bangunan unik ini menyerupai bentuk trapesium. Bentuk ini memiliki sebuah arti, yaitu bentuk pintu utamanya mencerminkan sebuah candi serta puncaknya mencerminkan bentuk Tugu Yogyakarta. Terdapat juga sungai di lereng Merapi yang dimanfaatkan oleh warga untuk mencari pasir serta bebatuan di daerah tersebut.

Ivan Aka Saputra

Share
Tweet
Pin

Discover More