Fotografi Analog di Era Fotografi Digital

  • 5 mins read

Fotografi Analog di Era Fotografi Digital

Foto: Jehahaa/ Instagram

Kamera analog merupakan salah satu jenis kamera yang mengambil gambar dengan cara menggunakan film. Kamera analog ini tidak memiliki fungsi yang digital, sehingga proses menghasilkan gambar membutuhkan waktu yang cukup lama. Gambar terlebih dahulu harus disimpan kemudian harus melalui proses yang namanya ‘cuci cetak’, sehingga hasil pemotretan dapat dilihat.

Pada tahun 1980-an, kamera analog ini pertama kali diperkenalkan di dunia. Perusahaan pertama yang membuat kamera analog adalah Sony Mavica. Kepopuleran kamera analog ini semakin berkembang sampai dengan tahun 1984 dimana saat itu kamera jenis ini telah diproduksi oleh Canon yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam olimpiade serta hasilnya juga telah dimuat dalam surat kabar di Jepang. Nah, selain pengertian tentang apa itu kamera analog di sini juga membahas mengenai beberapa karakteristik kamera analog. Apa aja sih karakteristik kamera analog?

  1. Kamera analog menggunakan film sebagai perekam gambar. Film yang digunakan merupakan film negatif yang berwarna.
  2. Pada kamera analog, slide film terdiri dari hitam, putih, dan positif.
  3. Sebagian besar jenis kamera analog bisa menangkap gambar dengan berbagai warna yang dipantulkan oleh matahari.
  4. Kamera analog bersifat sensitif.
  5. Kamera analog mampu menangkap gambar yang berbentuk garis. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam fotografi lantaran diperlukan untuk memotret secara manual. 

Nah, fotografi menggunakan kamera analog memang lagi booming banget nih di kalangan Gen Z. Tidak heran jika kamera analog ini banyak digemari oleh kalangan anak muda zaman sekarang. Hasil foto dari kamera zaman jebot ini punya karakter yang beda dibandingkan dengan kamera-kamera digital lainnya. Kamu gak akan menemukan hasil foto seotentik dengan hasil foto yang dihasilkan oleh kamera analog. Pengalaman yang didapatkan saat memotret menggunakan kamera analog ini pun berbeda dari mirrorless ataupun DSLR.

Di kamera analog, hasil foto baru bisa kamu lihat ketika filmnya sudah dicuci. Satu rol film pun jumlah shot-nya terbatas. Jadi, kamu harus peka dengan momen atau situasi agar hasil foto yang didapatkan sempurna. Memang terdengar ribet, tetapi setiap foto yang berhasil dipotret memiliki aura dan ceritanya tersendiri. Tertarik ingin mencoba? Yuk, simak tips dan triknya!

Foto: Jehahaa/ Instagram

5 Tips & Trik Fotografi dengan Kamera Analog 

Sebelum mulai jeprat-jepret dan hasilnya malah zonk, beberapa hal mesti kamu perhatikan supaya hasil fotomu tidak zonk nih.

  1. Pilih Kamera Analog Sesuai Preferensi

Langkah awal untuk menguasi kamera analog adalah memilih tipe yang tepat untuk kamu gunakan. Hal ini jangan sampai kelewatan ya, ada banyak jenis kamera analog yang tersedia di pasaran. 

Untuk pemula, kamu bisa menggunakan kamera film yang berjenis pocket. Kamera pocket analog ini memiliki bentuk yang compact serta penggunaannya jauh lebih praktis daripada SLR.

  1. Pilih Rol Film yang Sesuai

Setelah tahu jenis kamera analog apa yang dipilih, selanjutnya kamu perlu memilih film yang sesuai. Jangan salah, banyak tersedia jenis film yang dapat kamu gunakan dan perlu juga untuk menyesuaikan dengan objek serta suasana yang kamu inginkan.

Sebagai contoh, rol film dibagi menjadi dua yaitu yang berwarna dan black and white. Lalu, ada yang tersedia dalam 24 dan 36 shots di setiap rolnya. Nah, jangan lupa setiap varian rol film juga memiliki tingkat ISO atau kepekaan cahaya yang berbeda. Mulai dari 100 hingga 3500 dan setiap rol film memiliki ukuran yang berbeda. 

Umumnya, untuk kamera pocket dan SLR memiliki ukuran 35mm. Rol film juga memiliki masa expired, lho. Kalau kamu ingin foto yang hasilnya lebih unik dengan ada tambahan efek yang hanya ada di kamera analog, kamu bisa menggunakan film yang sudah kadaluarsa. Namun, jika ingin hasil yang normal dan jernih bisa pilih rol film yang masih dalam masa pakai. 

  1. Masukkan dan Keluarkan Film dengan Benar

Aturan penting dalam menggunakan kamera analog adalah jangan sampai kamu membiarkan film terpapar cahaya ketika dipasang ke kamera ataupun dikeluarkan. Jika terpapar, setiap frame bisa terbakar dan hasil foto kamu bisa hilang. Namun, ada toleransi ketika memasukkan rol film. Kamu dapat memasangnya di tempat terbuka atau ada cahaya dengan catatan ketika ingin dikeluarkan, pastikan kamu sudah menggulung filmnya terlebih dahulu sebelum dicabut. 

Kalau kamu membuka kamera ketika film masih terhubung dengan pengokang, setiap frame-nya bisa terbakar. Jadi, pastikan kamu untuk menggulungnya ya. Kalau sudah, baru kamu bisa membuka kamera dan mengambil filmnya. 

  1. Gunakan Light Meter

Jika menggunakan kamera digital, kamu pasti melihat light meter yang menunjukkan tingkat cahaya yang akan dipotret. Begitu pun di kamera analog, kamu bisa menggunakan light meter yang ada untuk menentukan tingkat pencahayaan foto. 

Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan dengan detail tingkat cahaya di setiap frame yang akan diambil. Ketika foto yang diambil terlalu gelap, kamu tidak bisa menghapus frame tersebut kemudian memfoto ulang. Ingat, kamera analog hanya bisa mengabadikan momen dalam jumlah terbatas. 

  1. Develop dan Scan Hasil Fotomu di Lab yang Resmi

Filmnya sudah habis digunakan? Jika begitu, sekarang saatnya mencuci dan scan hasilnya di lab foto yang resmi dan terpercaya. Jangan sampai asal pilih tempat ya karena proses develop film juga akan menentukan hasil foto yang sudah kamu ambil. 

Jadi, pastikan kamu memilih tempat yang memang bagus, resmi, terpercaya, dan berpengalaman. Kemudian, kamu juga jangan lupa untuk meminta scan pada hasil foto yang sudah dicuci. Barulah hasil fotomu itu bisa di-upload ke Instagram. 

Nah, tadi kita sudah membahas beberapa tips dan trik menggunakan kamera analog supaya hasilnya sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Di bawah ini adalah beberapa hasil foto menggunakan kamera analog.

Penulis: Eldine Hijra

Editor: Defia Okarisma

Share
Tweet
Pin

Discover More