Topeng Daur Ulang : Meningkatkan Kreativitas Sembari Melestarikan Alam

  • 2 mins read

Topeng Daur Ulang : Meningkatkan Kreativitas Sembari Melestarikan Alam

Perkembangan zaman di era yang makin modern ini jelas mempengaruhi kekayaan budaya lokal yang makin kesini kian menepi. Barang – barang atau kerajinan lokal dari manca negara mulai memasuki Indonesia dan menggantikan itu semua. Dampak dari globalisasi ini menggoyahkan hati seorang seniman yaitu Sardiman. Sardiman atau yang sering dipanggil Sardi Beib adalah seorang seniman asal Yogyakarta yang menekuni beberapa kerajinan, mulai dari topeng, wayang, lampu, dan aneka kreativitas lainnya. Semua kerajinan yang dibuat SardiBeib berasal dari bahan – bahan daur ulang. Mengapa begitu, karena Sardi Beib sangat mengkhawatirkan nasib kedepan dari dunia yang kita pijaki jikalau sampah – sampah yang ada selalu menumpuk dan tidak dapat didaur ulang.

    Hal tersebut mencetuskan sebuah pemikiran unik dari kepala Sardiman untuk membuat kreasi topeng menggunakan bahan limbah sampah yang sudah tidak terpakai. Ide ini tercetus di kediamannya (belakang Pasar Lempuyangan) yang sekaligus menjadi sanggar produksi pembuatan topeng. Disana terdapat banyak sekali koleksi topeng dan kerajinan lain yang dibuat oleh Sardiman. Ditempat itu juga Sardiman melayangkan workshop yang diperuntukkan bagi anak – anak yang ingin belajar membuat topeng dari bahan dasar sampah plastik yang sudah tidak terpakai.

    Proses pembuatannya bisa dibilang mudah dan murah, karena tidak membutuhkan bahan dan alat yang mahal untuk membuat topeng dari bahan limbah. Cukup dengan menyiapkan limbah bekas, pengaduk, lem, cetakan, sikat gigi, dan alat bantuan lain sudah dapat membuat satu karya topeng kerajinan sesuai yang kita inginkan. Langkah yang harus dilakukan juga tidak rumit, cukup dengan menghancurkan limbah sehingga menjadi bubur, lalu jangan lupa ditambahkan lem kertas agar kertasnya dapat menyatu, masukkan kedalam cetakan dan jemur sekitar 1-2 hari, bentuk sesuai keinginan, dan ukir menggunakan alat yang ada dengan tambahan limbah daur ulang, dan jadilah topeng daur ulang sesuai yang diinginkan.

    Topeng ini biasanya sering diperuntukkan bagi anak – anak yang menggemari seni kerajinan topeng yang unik. Dari sini Sardiman ingin memunculkan generasi – generasi muda baru yang peduli dengan alam dan lingkungannya melewati kerajinan topeng yang ditekuninya. Harapan besar diletakkan Sardiman kepada generasi muda untuk melanjutkan aksinya menyelematkan dunia serta melestarikan budaya sehingga bumi ini dapat terjaga dan kebudayaan akan tetap lestari dan tidak sirna.

Muhammad Rizqi Althaf

Share
Tweet
Pin

Discover More