Rangkaian Bambu yang Abadi dalam Sebuah Jalinan

  • 2 mins read

Rangkaian Bambu yang Abadi dalam Sebuah Jalinan

Menganyam, tindih-menindih dan silang menyilang dengan suatu bahan. Pada zaman dahulu, menganyam merupakan kegiatan pengisi waktu senggang. Kemudian, hasil anyaman dijadikan tempat untuk barang sehari-hari hingga hantaran pada suatu acara. Bahan yang digunakan untuk menganyam biasanya bahan tumbuh-tumbuhan kuat, seperti lidi, rotan, dan bambu. Tradisi kegiatan menganyam masih dipertahankan hingga sekarang, bahkan dijadikan mata pencaharian bagi sebagian orang dan menjadi barang dengan nilai seni yang tinggi.

Seperti di Desa Kerajinan Bambu Brajan yang terletak Kelurahan Sendangagung, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Desa ini masih erat dengan kegiatan menganyam di tengah kemajuan teknologi dunia. Hampir sebagian penduduk desa Brajan adalah penganyam. Penganyam di Desa Brajan terus mempertahankan prosesnya dengan menggunakan tangan dan belum tercampuri oleh tenaga mesin. Pembuatan anyaman yang masih menggunakan tangan ini menunjukan kerja keras para pengrajin, serta bentuk mempertahankan tradisi menganyam. Di Desa Brajan ini, para pengusaha anyaman sudah bekerja sama dengan berbagai pihak hingga meraih penghargaan, hal ini dapat dilihat dalam bentuk piala yang terpajang di showroom anyaman Desa Brajan. Berbagai inovasi, bentuk, serta pola anyaman mampu menarik perhatian berbagai kalangan, sehingga para pengrajin membuktikan bahwa tradisi menganyam ini tak lekang oleh waktu sehingga mampu bersaing di era perkembangan zaman.

Sisi abadi tradisi menganyam terus dipertahankan, bahkan hingga perubahan generasi dari tua hingga terus berlanjut pada generasi muda. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu Amerta yang memiliki arti abadi dan tak terlupakan. Upaya pelestarian seni menganyam terus dilakukan di Desa Brajan dengan berbagai inovasi dan kerjasama dengan berbagai pihak agar tradisi seni menganyam ini terus ada hingga masa yang akan datang.

Bernadeta Dian Puspita H.

Share
Tweet
Pin

Discover More