Kampung Damai

  • 2 mins read

Kampung damai, sebuah julukan bagi pondok modern Darussalam Gontor. Kampung Damai berasal dari kata bahasa arab “Darussalam” yang berarti Kampung Damai. Pondok pesantren yang didirikan pada sejak tahun 1926 oleh tiga serangkai pendirinya yaitu KH. Ahmad Sahal, KH. Imam Zarkasyi, KH. Zainuddin Fanannie yang biasa disebut trimurti. Memiliki lebih dari 20.000 santri dan santriwati dengan total cabang yang dimiliki sebanyak 20 cabang di seluruh Indonesia.

Nilai Pendidikan dan pengajaran yang diterapkan oleh para pendiri untuk merubah keadaan sekitar dimasanya merupakan basis dari berdirinya pondok pesantren Gontor ini. Ditambah dengan konsistensi nilai kesederhanaan yang dianut oleh para pendiri dan terus dilestarikan oleh para penerus-penerusnyalah yang membuat pondok modern Darussalam Gontor menjadi pondok pesantren modern yang berbasis nilai kesederhanaan.

Nilai kesederhanaan yang masih dapat dilihat dengan sangat jelas yaitu dari kegiatan yang berjalan didalamnya dan juga dari gedung yang sudah didirikan sejak lama dan tidak mengalami perubahan yang drastis. Mulai dari sistem belajar mengajar yang masih menggunakan kapur tulis, pembagian jatah makan oleh staff khusus, sistem belajar yang tidak menggunakan tas ransel untuk membawa buku, bel waktu yang masih menggunakan lonceng besi, dan tulisan motivasi berbahasa arab yang sejak berdirinya tidak pernah diubah yaitu “udkhuluu fii gontor kaffah” yang berarti “masuklah ke gontor secara keseluruhan”.

Kesederhanaan yang dilestarikan secara turun termurun walau zaman sudah berkembang yang menjadikan keadaan di dalam pondok ini menjadi damai dan tentram tanpa adanya rasa iri antara sesama santri dan santriwati. Nilai yang dijalankan didalamnya abadi dalam setiap kegiatannya dan tidak terlupakan bagi siapapun yang pernah merasakan hidup didalam suasana pondok modern Darussalam Gontor, kampung yang damai.

Muhammad Dhiya Ulhaq

Share
Tweet
Pin

Discover More