Melihat Wajah Baru Malioboro

  • 1 min read

Melihat Wajah Baru Malioboro

Malioboro yang menjadi salah satu ikon kota Yogyakarta, telah berganti wajah. Sepanjang jalan di depan toko yang ada di Malioboro, tampak lebih lengang. Deret Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa menjajakan berbagai buah tangan sudah tidak tampak lagi. Kurang lebih enam bulan terakhir para pedagang harus meninggalkan kawasan pedestrian Malioboro. 

Malioboro memang terus bersolek dari waktu ke waktu. Relokasi PKL ini menjadi bagian dari penataan kawasan sumbu filosofi DIY. Para PKL yang sebelumnya di pedestrian Malioboro, kini menempati Teras Malioboro I yang merupakan eks Gedung Bioskop Indra, dan Teras Malioboro II eks Kantor Dinas Pariwisata DIY. Dengan suasana dan kondisi yang baru, para pedagang dituntut untuk bisa beradaptasi. 

Bukan menjadi hal mudah bagi para PKL. Jika dulu bisa langsung menyambut wisatawan yang melintas di pedestrian Malioboro, saat ini para pedagang cukup kesulitan untuk menggaet pengunjung masuk ke kawasan Teras Malioboro. PKL menyebut pendapatan mereka mengalami penurunan setelah relokasi.  

Meski berbagai tantangan dihadapi para PKL, tidak membuat mereka patah arang. Berbagai upaya, seperti audiensi dengan pemangku kepentingan menjadi harapan mereka mendapat nasib lebih baik. Bisa turut menggoreskan kenangan tentang Yogyakarta bagi para pelancong, melalui berbagai souvenir baju, batik, blangkon, makanan, ataupun pernak-pernik lainnya.

Eka Indah Lestari

Share
Tweet
Pin

Discover More