Suasana Ndalem Pujokusuman Yayasan Rama Sasmita

  • 2 mins read

Suasana Ndalem Pujokusuman Yayasan Rama Sasmita

Ndalem Pujokusuman merupakan tempat dari sanggar tari dari Yayasan Pamulang Beksa Sasmita Mardawa. Yayasan didirikan oleh Rama Sasmintadipura pada tahun 1962. Ndalem Pujokusuman sendiri dibangun pada masa Sultan HB II. Pada tahun 1948-1949 tempat ini dijadikan markas pasukan gerilya Hantu Maut.

Awalnya pada tahun 1962 yayasan ini bernama “Sasminta Mardawa” namun pada tahun 1988 demi menghormati Almarhum KRT Sasminta Dipura dileburkan lah namanya menjadi Yayasan Pemulang Beksa Sasminta Mardawa. Bertempat di Ndalem Pujokusuman, Keparakan, Kecamatan Mergangsan. Bangunan Pujokusuman terdiri atas pendopo, pringgitan, dalem yang terdiri dari sentong kanan, sentong tengah, sentong kiri; gandhok kanan, gandhok kiri dan gandri.

Ndalem Pujokusuman merupakan rumah dari keluarga Rama Sasminta. Letak Ndalem Pujokusuman pun dapat dikatakan tersembunyi bagi orang-orang yang tidak begitu menyukai kesenian tari. Bangunan ini dulunya bernama Ndalem Danudiningratan merupakan tempat tinggal dari GPBH Pujokusumo putra Sultan HB VIII. GPBH Pujokusumo sangat mennyukai kesenian, terutama tari-tarian. Beliau merupakan pimpinan Kridomardawa atau departemen tari keraton Yogyakarta. Pada tahun 1961 GPBH Pujokusumo wafat, beliau meninggalkan pesan kepada putranya yaitu KRT Sasminta Dipura, agar dibuatkan yayasan sebagai wadah untuk belajar berbagai macam tarian.

Yayasan ini mengajarkan berbagai macam tarian seperti Tari Nawung Sekar,
tarian ini diciptakan Angela Retno Nooryastuti atas perintah Al. Sasmintadipura
yang berpesan bagaiman membuat tarian klasik gaya Yogyakarta yang membuat anak-anak kecil tertarik terutama putri. Tari jenis ini merupakan tarian tahap awal yang mengenalkan unsur dasar tarian. Lalu Tari Golek Ayun-ayun, mengisahkan seorang gadis yang sedang senang-senangnya merias diri supaya terlihat cantik.

Lalu Tari Golek Sulung Dayung, sebuah gaya tarian yang menceritakan tentang gadis remaja diusia akil balik yang terlihat cantik berdandan dan bersolek, hal ini dilakukan untuk menarik para pria untuk memperhatikannya dan berharap menjadi kekasihnya. LaluTari Golek Kenyo Tinembe, tarian yang menggambarkan tentang keceriaan seorang remaja putri yang beranjak dewasa dan cantik yang sedang berhias dan bersolek. Kemudian Jaranan, tarian yang menggambarkan kegagahan prajurit berkuda.

Priyahita Garmadyuti S

Share
Tweet
Pin

Discover More