Sexual Assault, Blood, Sexual Harassment.

  • 2 mins read

Sexual Assault, Blood, Sexual Harassment.

Luapan emosi dan amarah yang ia pendam tercetus dari tangisan darah yang berisi atas trauma yang pernah ia rasa. Bungkaman mulutnya tak bisa ia tunjukan akan adanya ancaman yang menyertainya pula. Gaun putih bersih yang ia kenakan bermula berisi kesucian yang sangat berharga, namun rusak begitu saja yang ternoda dari sosok yang melepas tanggung jawab semestinya. Hijab yang terpakai merupakan penanda bahwa korban kekerasan dan pelecehan seksual tidak memandang apa yang korban kenakan.

Begitu pula dengan sebatang bunga lily yang melambangkan kesucian dan kemurnian itu telah dirusak akan kenikmatan duniawi yang diperoleh atas satu sisi saja. Kejadian itu mengakibatkan lahirnya tetesan trauma dan emosi oleh sang dara yang nantinya bertumbuh menjadi suatu kepulan amarah.

Broken affection is a strong phrase that contains mistrust, sadness, and fulfilling anger.

Pada dasarnya, Broken Affection diberikan kepada seseorang yang tergolong suci namun afeksi yang diberikan tidak dapat diterima baik-baik oleh seorang wanita. Dewasanya, afeksi tersebut merupakan sebuah sentuhan yang diberikan disertai rasa aman dan hangat. Namun nahasnya adalah afeksi “rusak” itu tanpa disadari mampu memperdaya seorang wanita yang mampu terbawa arus kepada sesuatu yang salah, berupa pelecehan dan pemerkosaan.

Pemilihan warna merah dan warna putih pada karya ini menggambarkan sebuah amarah yang meluap pada sebuah kesucian dari seorang wanita. Darah yang berwarna merah pekat membuat ingatan kelam dari seorang wanita yang terlahir suci.

Once a flowers still a flower. But we can’t resist the fact that a flower can also be torn and broken into pieces.

Share
Tweet
Pin

Discover More