Santapan Ekstrem Ala Bu Tini

  • 2 mins read

Santapan Ekstrem Ala Bu Tini

Kuku tajam serta lidah menjulur keluar menjadi ciri khas hewan melata dengan ukuran besar. Varanus Salvator begitu sebutan biawak dalam bahasa latin. Dengan bentuk menyeramkan serta pemakan daging, rasanya tidak banyak orang bisa mengkonsumsi biawak. Namun, apa jadinya jika hewan seperti biawak dijadikan bahan santap makanan? Terdengar cukup menyeramkan, mungkin sebagian orang akan merasa takut bahkan jijik mendengar atau melihat hewan tersebut, akan tetapi Bu Tini seorang wanita paruh baya bersama dengan suaminya menjadikan biawak tersebut sebagai ladang rezeki.

Pada awalnya warung makan milik Bu Tini yang berlokasi di tengah Desa Gandekan, Kecamatan Mlati ini tidak menjual kuliner ekstrem. Bu Tini awalnya hanya menjual soto. Kuliner olahan biawak sendiri, berawal dari rekan suaminya yang kerap membawa daging biawak ke warungnya. Hingga akhirnya olahan biawak pun tersaji dari dapurnya.  

Berawal dari coba-coba itu, ternyata olahan biawak banyak diminati masyarakat, dari orang tua hingga anak muda, pria maupun wanita. Sebagian orang percaya bahwa olahan makanan dari berbagai daging hewan ekstrem mempunyai khasiat tertentu yang tidak bisa didapatkan dari daging hewan lainya. Olahan daging hewan ekstrem milik Bu Tini umumnya tersedia dua jenis yaitu tongseng dan digoreng, keduanya memiliki cita rasa yang berbeda. Tongseng, biawak contohnya, mempunyai tekstur seperti daging ayam, tetapi sedikit lebih alot dan padat dipadukan dengan rasa manis dan pedas dari kuah dengan rempah-rempah yang cukup kuat. Bermodalkan Rp20.000 ribu konsumen sudah mendapatkan satu porsi tongseng biawak beserta lalapan dan es teh. 

Dengan modal keberanian, tekad yang kuat, dan konsisten menjadikan warung kuliner ekstrem milik Bu Tini tetap eksis hingga saat ini. Bermodalkan warung sederhana berdinding anyaman bambu dan beratapkan asbes, disitulah Bu Tini dengan suaminya mengais rezeki. Keberanian untuk menentukan apa yang ia jual, nyatanya membuahkan hasil yang cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya.

Denny Kristianto Mukti Stefanus

Share
Tweet
Pin

Discover More