Berani Berwirausaha, Berani Tampil Beda

Telo atau ketela dapat diolah menjadi berbagai produk makanan yang lezat. Seperti halnya di Dusun Bantul Karang, Ringinharjo, Bantul, masyarakat di dusun ini mengolah bahan dasar telo, menjadi emping telo. Camilan tradisional yang kerap menjadi pelengkap hidangan utama ini, masih diolah dengan cara-cara tradisional. 

Memilih mempertahankan camilan tradisional bukan perkara yang mudah. Persaingan dengan berbagai sajian makanan atau camilan modern harus dihadapi. Tidak sekadar menjaga dari cita rasa dan tampilan, namun keamanan dan kesehatan menjadi perhatian, agar olahan emping telo tetap menarik konsumen. Rasa guyub di dusun ini juga menjadi resep tersendiri. Industri rumahan emping telo ini mengedepankan kekeluargaan demi kesejahteraan para pegawainya yang mayoritas didapatkan dari tetangga sekitar rumah produksi.

Dari hasil tangan para pegawai itu, emping telo dipasarkan di berbagai tempat, mulai dari warung hingga toko oleh-oleh. Sejumlah pesanan dari luar kota pun terkadang datang. Dari segi harga camilan tradisional ini terbilang sangat terjangkau. Harga yang dipatok mulai dari Rp20.000 – Rp80.000. Selain bisa mewariskan camilan tradisional, bisnis ini terbilang menjanjikan dan dapat membantu hidup banyak orang.

Raden Ariq Wahyu Satria

Share
Tweet
Pin

Discover More