Tangan berlumur darah, sekuntum bunga mawar, tulisan-tulisan kertas berisi untaian perasaan, serta sebuah foto sosok wanita yang ia idamkan. Semua itu merupakan simbol atas luka batin yang diderita selama ini.

Terjebak dalam suatu pilihan di antara keinginan untuk mengungkapkan perasaan atau dihantui ketakutan akan suatu penolakan yang ia rasa pahit terhadap seseorang yang ia suka dan cinta. Ragu dan takut pun juga turut menyertai.

Setelahnya ia termenung sendiri, sampai sejauh mana perasaan yang akan terpendam mampu untuk mempengaruhi kehidupannya ; berani meraih kebahagiaan, dengan resiko yang tak terelakkan.

Merelakannya pergi mungkin menjadi keputusan terbaik yang dapat diambil, ikhlas akan perasaan yang tidak dapat diungkapkan agar dapat kembali bahagia dengan kehidupannya sendiri. Berbagai bentuk tekanan hati dan rasa berani untuk melepaskannya sangat disimbolkan dengan adanya darah mengalir dan pemilihan bunga yang berupa warna merah.

Glenito Marcellino

Share
Tweet
Pin

Discover More