Shinrinyoku salah satu dari 15 kata jepang yang tidak memiliki makna. Hal tersebut dikarenakan kata tersebut meruapakan serapan kata-kata yang ditafsirkan oleh manusia itu sendiri. Penafsiran tersebut merupakan akar dari ilmu bulungan atau menafsirkan fenomena alam yang terjadi dan mencatat data-data yang ada sesuai dengan kehendak yang terjadi. Hal tersebut sudah dilakukan sejak beribu-ribu tahun oleh kaum Auguratau kerap disapa sebagai kaum penafsiralam.
Shinrinyoku sendiri merupakan praktis metodis medis yang menggandalkan media alam atau hutan sebagai bentuk asosiatif manusia dengan alamnya atau sebaliknya alam dengan manusianya. Shinrinyoku kerah juga disebut sebagai mandi hutan. Secara saintifik hal tersebut dapat terjadi karena hutan sendiri memiliki senyawa yang disebut phytoncide. Senyawa tersebut merupakan gas chromatograph atau senyawa alam murni yang dilepaskan oleh seI-sel hijau berasal dari pepohonan di hutan. Itulah mengapa praktik metodis Shinrinyoku.
Visualisasi dari gambar ini memiliki makna mengenai seorang wanita yang tercabik—cabik atas luka yang dideritanya. Luka tersebut merupakan bentuk deviasi dari semua masalah yang ada. Lalu lukanya menuntunya menuju kea ah hutan. Disana ia bingung apa yang sebenarnya terjadi, kaena hutanlah yang menyembuhkan semua lukanya.
Umar Abdul Aziz