Di pinggir jalan Lempongsari berdiri sebuah rumah yang juga menjadi tempat usaha seorang penyandang disabilitas, Pak Een. Seorang pria berusia 65 tahun yang mengabdikan hidupnya sebagai pengrajin sol sepatu. Pak Een tidak dapat berbicara dengan vokal yang jelas dan kedua kakinya lumpuh, sehingga harus bergantung pada kursi roda untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Meski demikian, profesi yang sudah ditekuninya selama 20 tahun ini menjadi aktivitas ternyaman dan penyemangatnya dalam menjalani kehidupan, serta menjadi sumber nafkah utamanya.
Jasanya untuk memperbaiki sepatu dihargai antara 10.000 hingga 20.000 rupiah, tergantung tingkat kesulitan dan jenis perbaikan yang diperlukan. Dengan alat-alat yang sederhana, Pak Een mampu menyulap sepatu rusak menjadi seperti baru kembali. Keahliannya dalam memperbaiki sepatu telah memberikan banyak pelanggan yang puas dan tetap setia menggunakan jasanya.
Semangat dan ketulusan Pak Een tidak hanya memberikan kehidupan baru pada sepatusepatu yang rusak, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa keterbatasan fisik bukanlah batasan untuk berkarya dan berbagi. Melalui tangan dan hatinya, Pak Een mengajarkan bahwa semangat juang dan kerja keras adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan hidup.








Sausan Ristya Azizah