Sebuah Pabrik yang disebut “Rumah”

Subur bukan selalu berarti tumbuhan, subur disini adalah pabrik kerupuk. Pabrik Kerupuk Subur adalah
pabrik yang sudah dirintis sejak tahun 1965 oleh seseorang bernama haji Solikin di daerah Jomblangan,
Yogyakarta. Namun, pada tahun 1970 pabrik ini pindah ke Wonocatur, Banguntapan. Sebelumnya haji
Solikin ikut bekerja dengan juragan kerupuk dari Ciamis, dari sanalah ia belajar banyak soal kerupuk.
Berbekal ilmu dan modal yang didapat sampai akhirnya haji Solikin hijrah ke Yogjakarta dan merintis
pabriknya sendiri. Pabrik Kerupuk Subur bukanlah pabrik kerupuk biasa. Kerupuk Subur memiliki rasa
yang unik, dan berbeda dengan kerupuk lainnya, dengan rasa gurih, renyah, dan rasa ikan.

Kerupuk Subur yang sudah lama ada menjadikannya salah satu kerupuk paling terkenal di kalangan
masyarakat Yogyakarta. Pabrik Kerupuk Subur telah menyediakan kerupuk kalengan yang biasa ditemui
di Rumah Makan Padang, Warteg, Warmindo, dan rumah makan lainnya. Pabrik Kerupuk Subur ini
memulai produksinya setelah subuh, tepatnya jam 6 pagi. Pada awalnya para perkerja dan
karyawannya membuat adonan sekaligus mencetak dan dilanjutkan menjemur pada sekitar jam 09.00 –
13.00 WIB yang kemudian dilakukan penggorengan pada jam 14.00-17.00 WIB oleh para pekerjanya.
Pabrik ini memproduksi sekitar 50 ribu kerupuk setiap harinya.

Pabrik ini adalah bisnis keluarga dari haji Solikin dan telah menjadi mata pencaharian keluarga tersebut.
Para karyawan dan pekerja disini adalah sebuah keluarga, mereka memiliki pabrik sekaligus rumah di
belakang pabriknya. Dari pekerjaan dan kebiasaan mereka, Pabrik Kerupuk Subur menjadi rumah dan
alasan hidup para pekerjanya. Dengan semangat mereka dalam memproduksi dan menjual kerupuk
untuk mendapatkan penghasilan, membuat pabrik kerupuk subur menjadi rumah untuk kembali bagi
para keluarga, karyawan, dan pekerjanya. Singkatnya, membuat Kerupuk adalah cara mereka untuk
bertahan hidup.

Muhammad Ardli Zaky

Share
Tweet
Pin

Discover More