Isu rasisme masih saja terdengar di negeri ini, salah satunya sentimen pada etnis chinese atau tionghoa yang semakin giat dijadikan media propaganda. Jika kita menarik garis sejarah, kita akan mendapati banyaknya etnis ataupun ras yang datang dan menempati wilayah kosong yang kini kita kenal sebagai indonesia. Ratus bahkan ribuan tahun lalu pergerakan manusia tidak dapat kita petakan secara detail, sehingga istilah pribumipun sepatutnya tidak layak untuk distampelkan pada ras tertentu. Apalagi jika kita beranggapan adalah bagian dari masyarakat dunia.
Hadirnya etnis tionghoa di sekitar kita kini adalah bukti bahwa nenek moyang mereka dahulu sangat diterima di lingkungan kita, sehingga mereka bisa tinggal dan beregenerasi hingga kini. Perlahan budaya yang dibawa juga menyebar, simbol-simbol yang perlu dibuat. Budaya baru yang dipelajaripun tidak menggantikan budaya yang mereka pahami.
Dari sini kita justru perlu bertanya kembali, kenapa masih ada isu rasisme seperti itu? Atau mungkin kita lupa berkaca, bahwa sebenarnya itu adalah akal-akalan dari potongan yang kita sebut “orang pribumi”?
Purna Sukma Hidayat