Perjalanan Tak Terhindarkan

पूर्ण – विकृत – क्षत – नव

Pūrṇa (utuh) – Vikr̥ta (berubah) – Kṣata (rusak) – Nava (terlahir kembali)

Bermula segar, penuh daya tarik, hingga waktu perlahan meninggalkan jejak tak terhindarkan: kerutan, warna yang memudar, dan pembusukan. Dalam siklus ini, apel menjadi cermin perjalanan hidup manusia.

Kehidupan dimulai dengan kemurnian, energi, dan semangat penuh potensi. Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh menua, dan jiwa dipenuhi jejak pengalaman, kehilangan, dan pertumbuhan. Setiap kerutan pada kulit apel melambangkan kisah, pelajaran, dan emosi yang membentuk makna hidup. Titik balik terjadi saat pembusukan tidak lagi dipandang semata-mata sebagai akhir yang suram, tetapi sebagai wujud penerimaan terhadap siklus kehidupan.

Seperti apel yang membusuk, kehidupan yang tampak hancur sejatinya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dalam kehancurannya, apel menyatu kembali dengan tanah, memupuk kehidupan baru, dan menunjukkan bahwa setiap akhir adalah awal dari transformasi.

Alvia Cindy Margaretha

Share
Tweet
Pin

Discover More