Merawat Kehidupan: Potret Asrama Panti Yatim Indonesiadi Wirobrajan, Yogyakarta

Panti asuhan yang beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto No. 24, Pakuncen, Wirobrajan, Daerah Istimewa
Yogyakarta ini merupakan salah satu bagian dari upaya merawat dan mengembangkan potensi anak-anak
yatim piatu serta anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu atau kedua orang tua yang telah
bercerai. Panti asuhan ini sendiri merupakan salah satu dari 29 cabang asrama aktif yang dikelola oleh lembaga
bernama Panti Yatim Indonesia (PYI) yang telah bertransformasi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional
(Laznas) sejak tahun 2019. Kontribusinya terhadap pemberdayaan anak-anak dari golongan dhuafa menuai
penghargaan dari sejumlah pihak di Yogyakarta.

Asrama PYI Cabang Wirobrajan merawat 16 orang anak yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 3 orang
perempuan. Dalam praktik manajemen perilaku, pihak asrama mengatur keseharian anak-anak dengan disiplin
tinggi. Salah satu praktiknya adalah dengan menyusun jadwal piket yang akan diikuti oleh seluruh anak-anak
panti, seperti menyapu halaman, merapikan dapur, menyiapkan makanan, mencuci piring, hingga membersihkan
toilet. Selain itu, anak-anak juga diwajibkan untuk senantiasa berpartisipasi dalam ibadah bersama layaknya
sholat, membaca Qur’an, dan mendengarkan kultum. Meski terkesan ketat, namun anak-anak diberikan waktu
luang yang cukup untuk bersantai dan bermain. Para inisiator berharap agar apa yang mereka dedikasikan
untuk anak-anak ini dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam perjalanan anak-anak dalam
meraih cita-cita mereka.

Lembaga PYI atau Laznas dicetuskan oleh sekumpulan pedagang yang simpati dengan keberadaan anak-anak
yatim dan anak-anak tunawisma di lingkungan Pasar Induk, Caringin, Bandung, Jawa Barat Indonesia pada
tahun 1998 tepatnya di Gang Porib III, RT 003/002 pada tahun 1998. Gerakannya didasarkan pada instrumen
keislaman sehingga seluruh kegiatannya cenderung bernuansa religius dan progresif. Lembaga ini juga
mendorong para anak untuk menempuh pendidikan di sekolah-sekolah dengan turut serta membiayai mereka,
menjelma sebagai rumah keberuntungan bagi anak-anak manusia yang hidup dalam keadaan kurang beruntung
sebelumnya.

Rizky Amanda Putra Hanka

Share
Tweet
Pin

Discover More