Melanggungkan Lamunan Melamar Sang Binar

  • 1 min read

Melanggungkan Lamunan Melamar Sang Binar

Dalam gelita benak yang tak lagi beriak, tumbuh gelisah atas hemat yang terus bertingkah. Hemat yang mengikat, mencuat mengantar pada geliat pengembaraan sesaat. Bukan hampa serta nestapa, melainkan berjumpa dengan perihal berwarna rupa-rupa hingga saling bertukar sapa.

Melalui padang belantara, menjalin asmara yang mesra hingga menciptakan panggung opera yang penuh gelora dan euforia. Di panggung ini, diri menjelma menjadi makhluk berspesifikasi nabi. Mengendalikan elemen inti, merayu tatanan bumi, hingga dominasi yang tak terdefinisi lagi.

Meminjam nyala suar yang berbinar, tergambar hingar bingar hemat yang diluar nalar. Membongkar standar-standar yang menjadi tembok besar bagi benak yang sedang gusar. Ini bukanlah dalil yang ganjil, berpikir hal yang mustahil merupakan secuil ambisi yang perlu untuk terus ditumpil hingga kelak akan berhasil.

Andika Nur Latif / Fotkom 21

Share
Tweet
Pin

Discover More