Soto yang biasanya dikenal sebagai makanan berkuah dari Indonesia yang memiliki rasa yang
nikmat dan disajikan dengan kuah panas. Dari banyaknya macam soto, terdapat satu soto
yang menarik perhatian karena namanya, yaitu Soto Djancuk. Soto Djancuk merupakan soto
yang berasal dari Jawa Timur yang berdiri pada tahun 2000 di daerah Jalan PGRI. Pemilik
soto ini adalah Ibu Wied, Ibu Wied menjelaskan bahwa penggunaan pata ‘Djancuk’ kerap
dianggap kasar oleh masyarakat, namun beliau menjelaskan bahwa kata ‘Djancuk’ sendiri
memiliki arti akrab. Akrab yang dimaksud adalah waktu-waktu spesial yang dihabiskan
bersama keluarga atau orang tercinta ketika mereka menyantap Soto Djancuk bersama. Dari
tangan Ibu Wied inilah lahirnya resep kuah kaldu yang hingga saat ini Ia gunakan untuk
sotonya.
Dalam perjalanannya yang panjang, sampai kini masi memiliki banyak pelanggan setia.
Kehangatan menguar begitu kuat dari semangkuk soto menyajikan atmosfir kerinduan akan
rumah. Aksen kayu pada setiap sudut nya bagai rumah tua yang mencoba mengingatkan kata
pulang dalam setiap perjalanan rasanya. Ibunya yang telah menjaga toko itu sendiri selama 24
tahun lamanya, membuat terbangunnya ikatan batin antara warung dan dirinya.
Pada tempat yang telah lama berdiri itu, Ibu Wied juga mempersilahkan para pelanggannya
untuk merasakan seperti ada di rumah. Ibu wied bahkan mempersilahkan pelanggannya untuk
membawa hewan kesayangan mereka ketika menyantap soto yang disajikan dengan rasa yang
selalu sama dari tahun ke tahun. Tempat yang terlihat tua itu menyimpan banyak kenangan
dari pelanggan-pelanggan setia Soto Djancuk.








Divita Maharani