Nilai sejarah yang terkandung di Yogyakarta sangat tidak dapat dinilai harganya, salah satunya dari sejarah religi yang terletak di sebelah kiri Keraton Yogyakarta, yakni Kampung Kauman. Sebuah kampung wisata religi yang penuh dengan lingkungan religius bagi penduduknya dan saksi mata lahirnya organisasi besar agama Islam di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Hal tersebut terlihat dari logo Muhammadiyah yang terdapat di pintu masuk Kampung Kauman.
Seorang putra Kauman, ialah K.H Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam. Langgar Kidoel yang terdapat di kampung Kauman merupakan tempat lahirnya Muhammadiyah. Langgar ini didirikan dekat kediaman K.H Ahmad Dahlan yang pada awalnya hanya dijadikan tempat ibadah untuk keluarganya, tetapi kemudian dijadikan tempat ibadah bersama dan tempat mengaji Al-Qur’an untuk murid-muridnya.
K.H Ahmad Dahlan juga merupakan salah satu tokoh pendobrak tradisi di Kauman untuk perempuan yang tidak mendapatkan hak untuk bersekolah bahkan beribadah dengan bebas. Sehingga didirikanlah Musholla ‘Aisyiyah pada tahun 1922 sebagai musholla perempuan pertama yang bertujuan untuk merealisasikan hasil dari tuntutan para perempuan kauman agar dapat beribadah dengan leluasa. Di kampung tersebut juga terdapat sebuah Masjid Agung yang memiliki arah kiblat berdasarkan saran dari K.H Ahmad Dahlan. Masjid ini masih sering dipakai oleh warga sekitar Kauman. Hingga saat ini arah kiblat masih sesuai dengan arahan dari K.H Ahmad Dahlan. Baik Musholla Aisyiyah dan Masjid ini dibuka ketika memasuki waktu sholat.
Layaknya sebuah kampung, masyarakat Kauman menjalani kegiatan sehari-hari layaknya sebuah kampung pada umumnya. Lingkungan yang damai, aman dan terhindar dari keramaian merupakan sebuah hal yang sangat dijaga oleh penduduk Kauman, sehingga untuk menjaga hal tersebut ditetapkan sebuah peraturan warga, yakni mematikan motor saat memasuki area kampung.
Di lain sisi, Kampung Kauman terus menanamkan nilai Agama Islam pada generasi penerusnya, terlihat dari pendirian TK tertua di Indonesia yakni, TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal Kauman. TK yang didirikan dengan harapan dapat memberikan pendidikan dasar keislaman kepada anak-anak serta mengimbangi kehadiran pendidikan Eropa, yang saat itu pendidikan hanya dapat diakses oleh kaum ningrat, hingga kini TK ini terus beroperasi dalam memberikan karakter pendidikan Islam yang kuat pada berbagai kalangan generasi penerus bangsa. Agar agama Islam terus berlanjut hingga akhir zaman seperti kata “Amerta” yang berarti keabadian.
M. Dzuhairi Sofyan