Hanyut Dalam Irama Hingga Melampaui Batas Manusia

Kesenian Jathilan tidak hanya dijadikan sebagai hiburan semata. Kesenian Jathilan memiliki makna sosial juga religius. Masyarakat meyakini jathilan ini sebagai tari upacara dalam rangka mengundang roh untuk melindungi masyarakat. Para penari jathilan menjadi medium bagi roh-roh yang menguasai jiwa setiap penari. Hal ini kerap disebut dengan istilah “ndadi” alias kerasukan, para penari yang awalnya melakukan gerakan tari sesuai irama dan kemudian mereka bersama pawang melakukan sebuah ritual pemanggil roh untuk masuk dalam jiwa mereka hingga mereka melakukan gerakan yang tidak dapat dicerna oleh akal manusia.

Keberadaan Jathilan tetap di gandrungi oleh masyarakat pedesaan. Kesenian ini sering digelar dalam acara adat, upacara ritual, atau perayaan keagamaan, memperkuat rasa kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi serta memperkuat ikatan sosial komunitas. Melalui kesenian jathilan, budaya dan tradisi Jawa dapat terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi muda. Terlihat pada penari jathilan yang merupakan anak muda. Mereka percaya bahwa jathilan mempunya daya tarik sendiri, mereka sadar bahwa jathilan harus tetap lestari agar anak cucu dapat menikmati kesenian yang memikat dan mempesona ini. Per tunjukan jathilan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menggambarkan keindahan dan kedalaman budaya Indonesia.

Benita Laili

Share
Tweet
Pin

Discover More