Olahraga panahan tidak kalah populer dibandingkan olahraga lainnya, namun dibalik kepopulerannya olahraga ini termasuk olahraga yang sulit. Selain kelengkapan alat untuk memanah, kekuatan tangan dan ketajaman mata menjadi dasar yang sangat penting untuk membidik sasaran.
Salah satu perempuan asal Jogja yang menekuni panahan adalah Nurul. Usianya terbilang masih sangat muda ketika pertama kali menekuni olahraga ini. Ia memulai menekuni panahan sejak umur 12 tahun, atau 7 tahun yang lalu. Berbagai torehan prestasi telah dicatatkannya sepanjang karier. Nurul berkali-kali mendapatkan gelar juara termasuk menjadi juara 3 Nasional beregu.
Dibalik semua pencapaian tersebut ada hal yang perlu ia perjuangkan. Latihan yang sangat padat membuat waktu untuk bersenang-senang bersama teman sebayanya menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Di bawah teriknya matahari siang di lapangan tempat ia berlatih tak menghalanginya. Ia tetap fokus berlatih untuk mempersiapkan perlombaan yang sudah di depan mata.
Keberanian untuk mengorbankan banyak hal seperti waktu dan fisik yang ia miliki demi tetap menjadi atlet panah merupakan sebuah hal cukup sulit diambil. Masa muda yang Nurul jalani saat ini merupakan perjuangannya agar memperoleh kebahagian di masa depan. Dengan mengandalkan keterampilan yang dimiliki, Nurul berkeyakinan bahwa dengan panahan ia akan segera menggapai mimpinya.
Irma Atwa Aristawati