FIDUS : REALITA SETIA

Dalam kehidupan yang terjalin antara keyakinan dan kenyataan, Fidus adalah representasi dari seseorang yang teguh berpegang pada ideologi yang telah ia pilih. Seperti sebuah janji yang tak boleh dilanggar, ia menanggalkan segala keraguan dan ketidakpastian demi kesetiaan mutlak pada pandangan hidup yang ia anut. Namun, kesetiaan yang mendalam ini perlahan mengurung dan menahan dirinya, Hingga akhirnya, mengubahnya menjadi lebih dari sekadar seseorang yang setia. Ia menjadi obsesif, radikal, bahkan terperangkap dalam jeratnya sendiri.

Dalam kegelapan ideologi yang ia peluk, Fidus kehilangan kemampuan untuk menerima perspektif lain. Pemikiran yang semula memberi ruang untuk diskusi dan eksplorasi kini berubah menjadi ruangan dimensi dimensi sempit, baik atas, tengah ataupun bawah yang membatasi dirinya dari dunia luar. Setiap perbedaan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan, dan setiap keraguan adalah dosa yang harus dibasmi. Walau, berusaha untuk berbicara, ujungnya akan tersakiti oleh jeratnya sendiri.

Fidus adalah gambaran tragis dari kesetiaan yang tak lagi melayani, tetapi justru mengikat. sebuah refleksi tentang bagaimana keyakinan yang tidak terbuka terhadap perubahan bisa merusak individu. Di ujung perjalanan, ia berdiri terasing, dikelilingi oleh ilusi realitas yang ia ciptakan sendiri. Kini, kesetiaan yang dulunya menjadi kekuatan, telah berubah menjadi kelemahan yang menghancurkannya dari dalam.

Muhammad Dzuhairi Sofyan

Share
Tweet
Pin

Discover More