Yogyakarta, tak asing lagi dengan alat transportasi tradisional andong. Andong sering kita jumpai di beberapa tempat wisata, khususnya Malioboro. Di balik beroperasinya andong ada hal yang tidak kita tahu. Sebelum sang kusir membawa kuda bersama keretanya mereka harus mempersiapkannya sebaik mungkin. Kuda yang akan di bawa diberi makan dan minum di kandang terlebih dahulu, kemudian dimandikan. Setelah itu, kuda dipersiapkan dengan baju kuda dan di kaitkan di kereta kemudian siap di bawa ke tempat wisata.
Andong Yogyakarta memiliki persyaratan untuk mendapatkan izin beroperasi. Pelat nomor khusus dari pemerintahan Kota Yogyakarta menjadi salah satu persyaratannya. Selain itu, persyaratan yang harus dipenuhi adalah memiliki KTA Paguyuban Andong, surat izin operasi kendaraan tidak bermotor (SIOP KTB), lampu, bel, baju dan tempat kotoran kuda, dan 3 warna wajib untuk andong yaitu hijau, kuning, coklat. Bagi kusir juga harus memakai surjan dan blangkon ketika beroperasi.
Andong merupakan salah satu alat transportasi yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Sampai sekarang kita masih dapat menjumpai andong sebagai salah satu kendaraan ikonik di wisata Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, andong yang hanya dapat digunakan oleh kelas sosial tertentu, sekarang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Ciri khas tradisional dari andong juga tetap indah menghiasi Kota Yogyakarta.
Desiana Ika Kristanti