Dark room photography ialah segala sesuatu yang mengarah pada suatu proses pengembangan serta percetakan foto secara manual yang berada dalam sebuah ruangan gelap, sehingga dinamai dark room. Pada proses ini telah menjadi bagian integral yang berasal dari sejarah fotografi sejak ditemukannya fotografi di abad ke-19.
Pionir seperti Louis Daguerre dan William Henry Fox Talbot menggunakan dark room untuk mengembangkan foto berdasarkan daguerreotype dan calotype. Proses ini menggunakan piring tembaga yang dilapisi perak serta yang dihasilkan oleh dark room. Dark room dipergunakan dalam perkembangan foto hasil eksperimen berbagai proses kimia. Perkembangan ini menggunakan pemakaian larutan pengembang, stop bath, dan fixer untuk mencetak gambar dari negatif.
Peralatan untuk mengembangkan suatu film yaitu tangki pengembang, tong developer, dan alat-alat yang berkaitan untuk mengolah film fotografi. Enlarger dipergunakan untuk memproyeksikan gambar dari negatif ke kertas foto yang lebih besar. Sink dan peralatan cuci dipergunakan untuk membersihkan film dan kertas foto setelah proses pengembangan. Safelight ialah suatu cahaya aman dimana cahaya yang terpancar tidak langsung memberikan rangsangan kepada kertas fotografi maupun bahan kimia lainnya. Berbagai macam warna safelight yang umum dipakai adalah merah, kuning, dan biru.
Dewasa ini, dark room masih memiliki tempat tersendiri di hati fotografer dimana saat ini dark room menjadi tempat utama bagi para pecinta kamera analog untuk men-developing hasil karya mereka. Dark room juga masih tetap menjadi tempat bagi fotografer untuk dapat bereksperimen dan berkreasi sesuai ide brilian mereka. Tak ayal, dark room menjadi tempat untuk sarana pendidikan fotografi dalam mengajarkan pengembangam film maupun cetak tua. Dengan kata lain, dark room photography “lab develop film” tetap relevan sebagai tempat di mana keahlian dan kreativitas bertemu dalam proses pengembangan film secara manual.
Dark room photography “lab develop film” tidak hanya merupakan tempat fisik untuk mengembangkan film, tetapi juga menjadi simbol keahlian, dedikasi, dan kreativitas dalam dunia fotografi analog. Tempat ini tidak hanya memungkinkan fotografer untuk menciptakan karya unik, tetapi juga menjaga warisan dan tradisi fotografi yang kian langka di era digital saat ini. Dark room tetap menjadi tempat istimewa yang menyatukan komunitas pecinta kamera analog dan memberikan ruang bagi eksplorasi tanpa batas dalam penciptaan karya fotografi.
Penulis : Rizky Tri Atmojo
Editor : Defia Okarisma