Budaya Tak Luntur, Tetap Menghibur Masyarakat

  • 1 min read

Budaya Tak Luntur, Tetap Menghibur Masyarakat

Seni budaya menjadi bentuk ekspresi seseorang. Seperti halnya kesenian kuda lumping atau jathilan. Kesenian jathilan merupakan seni tari yang menggunakan kuda lumping atau jaran kepang. Jathilan berasal dari Bahasa Jawa yang artinya “Jarane jan thil-thilan tenan” yang diartikan kedalam bahasa Indonesia “Kudanya bener-bener joget tidak beraturan.” 

Seiring perkembangan zaman seni tari Jathilan kian termakan glamornya modernisasi. Hal tersebut coba dipatahkan oleh segelintir orang yang tergabung dalam komunitas jathilan Laras Guntur Manunggal. Didominasi anak muda komunitas ini menunjukkan kepada masyarakat pentingnya melestarikan budaya. 

Dalam setiap pentas seni tari Jathilan, mempunyai ciri khas yang cukup unik. Salah satunya adalah saat mereka melakukan aksi “ndadi” atau yang biasa dikenal dengan kesurupan. Aksi ini bertujuan sebagai hiburan, agar penonton tidak merasa bosan dan terhibur karena saat aksi kesurupan tersebut para penampil kerap mengeluarkan suara lucu yang mengundang gelak tawa penonton.

Selain melestarikan budaya nenek moyang, para pemain jathilan memang memiliki keinginan untuk menghibur masyarakat. Semangat yang dibawa komunitas jathilan ini hendaknya dimiliki setiap anak muda untuk melestarikan dan menjaga kesenian di Indonesia.

Naufal Syafi Rafif

Share
Tweet
Pin

Discover More