“Setinggi-tingginya Bangau Terbang, Maka Akan Terbang Juga, bye byee!”
“Bagai duri dalam durirudidam dam dam durirudidam”
Tidak pernah terbayangkan bahwa hidup saya akan dihadapkan dengan kisah manusia dengan drama hebatnya. Pada awalnya, saya memiliki pertemanan yang seru, mulai dari SD hingga SMA, sebuah pertemanan yang saya anggap sebagai sahabat sejati saya. Namun, ada sebuah peristiwa dari pertemanan ini yang membuat saya patah hati, hingga akhirnya saya memutuskan untuk berpisah dengan pertemanan ini.
Peristiwa yang menyedihkan ini justru berdampak baik bagi diri saya. Saya merasakan rasa syukur dan bahagia terhindar dari orang yang menyakiti saya. Saya menjadi lebih paham, bagaimana pertemanan yang tulus dan bukan. Hingga pada akhirnya saya menyadari bahwa ternyata drama yang membuat hidup saya sedih ini justru sebuah anugerah yang saya dapatkan. Seperti sebuah puncak komedi yang sedang saya jalani, saya yang seharusnya bersedih karena dikhianati justru syukur yang tak tertandingi.
Hal tersebut saya uraikan menjadi plesetan-plesetan pepatah bahwa tidak semua pepatah itu benar dan lugas pengertiannya, bisa jadi plesetan-plesetan pepatah ini justru lebih cocok untuk dijadikan pedoman hidup saya.



Bernadeta Dian P. H.